Portal Hiburan – Nepal berada di tengah ketegangan tinggi setelah kebijakan penutupan sementara media sosial memicu gelombang demonstrasi anak muda. Unjuk rasa meluas saat pemerintah mencabut larangan tersebut, namun kemarahan publik tetap menyala, apalagi setelah video viral menunjukkan Menteri Luar Negeri Nepal dipukul dan Menkeu dikejar massa. Aksi brutal itu mencerminkan kemarahan mendalam terhadap persepsi bahwa pejabat terjarak dari realita rakyat. Saat situasi semakin sulit, pasukan militer diberlakukan siaga dan sebagian jalan protokol diterapkan jam malam. Meski sudah dicabut, larangan medsos jelas menyisakan luka dan memperkuat tuntutan reformasi politik di kalangan generasi muda.
Nepal Menlu Diserang di Kediaman Resmi
Nepal menyaksikan peristiwa dramatis ketika Menteri Luar Negeri Arzu Deuba diserang saat berada di kediaman resminya. Rekaman amatir menunjukkan Deuba terluka, menyeka darah di wajah sambil dikelilingi demonstran yang terekam sedang memukul dan menendangnya dari belakang. Tidak jelas bagaimana massa bisa masuk ke lingkungan yang seharusnya dijaga ketat. Serangan itu memicu gelombang kecaman dan menggambarkan betapa emosi masyarakat telah meluap, menembus batas norma. Adegan tersebut menyuarakan frustasi rakyat terhadap kebijakan pemerintahan dan mengungkap realitas baru di mana simbol negara tak lagi kebal dari kemarahan publik.
“Baca juga: Dibakar Dendam! Pria Sumut Ini Tega Mutilasi Kekasih Jadi 65 Bagian di Pacet!”
Nepal Menkeu Dikejar Massa hingga ke Sungai
Nepal menjadi saksi adegan mengejutkan ketika Menteri Keuangan Bishnu Prasad Paudel dikejar massa di jalan raya ibu kota. Video yang tersebar menunjukkan Paudel terdesak sampai terjatuh setelah ditendang oleh seorang demonstran, kemudian tubuhnya terseret di jalanan hingga ia melarikan diri ke sungai dekat lokasi. Meski terpojok, Paudel terus berlari dan berusaha menghindari amukan massa. Aksi kejar-kejaran itu memicu keprihatinan internasional dan menjadi simbol betapa situasi politik Nepal telah menyentuh titik ekstrim. Tidak ada kabar jelas soal kondisi fisiknya setelah kejadian, namun insiden itu semakin memanaskan suasana dan mempertegas bahwa kerusuhan negeri itu telah memasuki fase krisis serius.
Nepal Gedung Parlemen dan Rumah Pejabat Dibakar Massa

Nepal menghadapi kekacauan ketika para demonstran menyalakan api di gedung parlemen serta rumah beberapa pejabat paling berpengaruh, termasuk mantan Perdana Menteri dan Presiden. Lokasi-lokasi simbol kekuasaan negara itu menjadi sasaran amarah dalam bentuk pembakaran dan perusakan. Ketika situasi tak terkendali, Perdana Menteri mengundurkan diri, tetapi pengunduran dirinya tidak meredam gelombang kemarahan publik. Saat ini hampir seluruh aspek pemerintahan berada di bawah tekanan. Utusan militer telah diterjunkan untuk mengendalikan kerusuhan dan memulihkan keamanan, termasuk penjagaan ketat di area-area penting serta penerapan jam malam.
“Simak juga: Pisang Goreng Rp 200 Ribu? Pinkan Mambo Bikin Netizen Geleng-Geleng Kepala!”
Nepal Menyuarakan Reformasi Lewat Aksi Gen Z
Nepal kini berkaca pada apa yang digerakkan oleh generasi mudanya, yang menuntut reformasi nyata dan akuntabilitas pemerintah. Protes ini tidak sekadar reaksi terhadap larangan medsos, melainkan manifestasi kekecewaan mendalam terhadap korupsi, nepotisme, dan kemiskinan yang meluas. Bahkan setelah larangan dicabut dan pejabat tinggi lengser, massa masih meneruskan tuntutan secara tegas. Pemerintah kini dituntut membentuk panel khusus dan memberikan jaminan perbaikan sistemik, bukan hanya dampak temporer. Suara Gen Z Nepal ini nampak kuat dan berakar, mengajak seluruh elemen bangsa merefleksikan ulang struktur kekuasaan serta membuka ruang dialog jujur demi masa depan negara yang lebih inklusif.