Portal Hiburan – Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi dengan erupsi eksplosif yang meletus pada hari Selasa pagi. Hal ini sontak mengejutkan warga sekitar dan memicu peringatan serius dari Badan Geologi. Letusan ini disertai lontaran abu vulkanik setinggi ribuan meter dan suara gemuruh yang terdengar hingga radius beberapa kilometer. Erupsi terbaru ini menandai fase aktif yang semakin mengkhawatirkan, terutama karena tingkat keamanan di sekitar zona merah dianggap masih minim dan tidak memadai untuk merespons kondisi darurat secara efektif.
Kronologi Letusan Terbaru
Letusan dilaporkan terjadi sekitar pukul 05.30 WITA, dengan kolom abu mencapai ketinggian lebih dari 3.500 meter di atas puncak gunung. Abu tersebar ke arah barat laut, menutupi beberapa wilayah permukiman, kebun warga, dan jalan akses utama. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status siaga (Level III) sejak pekan lalu, namun peningkatan intensitas letusan kali ini membuat kemungkinan naik ke Level IV (Awas) tidak bisa diabaikan.
Dampak Langsung Terhadap Warga
Ratusan warga dari desa-desa di sekitar kaki gunung, termasuk Boruk, Bawalatang, dan Pululera, mulai dievakuasi secara mandiri maupun dengan bantuan tim gabungan. Abu vulkanik menyebabkan gangguan pernapasan ringan hingga berat, terutama pada lansia dan anak-anak. Puskesmas terdekat kewalahan menangani lonjakan pasien. Jalur penghubung ke Larantuka dan wilayah pesisir terganggu akibat hujan abu. Maskapai lokal juga membatalkan beberapa penerbangan ke bandara terdekat karena visibilitas yang rendah akibat Gunung Lewotobi yang meletus.
Tingkat Keamanan Lokal Dianggap Belum Siap
Sejumlah pakar kebencanaan menyebut bahwa tingkat kesiapan dan keamanan di area terdampak masih tergolong riskan. Menurut laporan dari lapangan, banyak warga masih bingung harus ke mana saat sirene peringatan dibunyikan. Beberapa posko pengungsian pun belum sepenuhnya siap menerima gelombang pengungsi. Beberapa faktor yang disorot:
- Kurangnya jalur evakuasi yang jelas dan memadai
- Minimnya perlengkapan pelindung (masker, tenda darurat, logistik)
- Kurangnya edukasi warga soal mitigasi bencana vulkanik
- Sistem peringatan dini yang tidak merata dan kadang terlambat
Baca juga: “Pelaku Teriakan Bom di Dalam Pesawat Lion Air Diamankan Polres Bandara Soekarno Hatta“

Langkah Tanggap Darurat
Pemerintah daerah bersama BNPB kini tengah menyiapkan langkah-langkah lanjutan, antara lain:
- Distribusi masker dan air bersih ke desa-desa terdampak
- Pendirian dapur umum dan posko kesehatan di zona aman
- Pendataan kebutuhan logistik pengungsi
- Peningkatan koordinasi lintas lembaga untuk respon cepat
PVMBG juga terus memantau aktivitas seismik dan menyarankan warga untuk tidak mendekati radius 5 km dari kawah aktif, serta siap mengikuti arahan evakuasi kapan pun diperlukan. Letusan Gunung Lewotobi menegaskan kembali bahwa wilayah rawan bencana memerlukan kesiapsiagaan yang nyata dan berkelanjutan.
Dalam situasi genting seperti ini, bukan hanya peralatan dan logistik yang dibutuhkan, tetapi juga kesadaran kolektif serta koordinasi yang solid antara pemerintah, warga, dan relawan. Seluruh pihak diimbau untuk tetap tenang, waspada, dan mengikuti arahan resmi demi keselamatan bersama. Gunung boleh meletus, tapi semangat gotong royong harus tetap menyala.