DJ Panda

6 Potret Langka DJ Panda di Pengajian Gus Iqdam, Gayanya Bikin Jamaah Melongo

Portal Hiburan – DJ Panda atau Giovanni Surya Saputra membuat kejutan besar dengan hadir di pengajian Gus Iqdam yang digelar di Markas Pusat Majelis Ta’lim Sabilu Taubah, Blitar, Jawa Timur. Kehadiran seorang DJ di acara keagamaan sontak memancing perhatian publik, terutama karena latar belakangnya yang kerap dikaitkan dengan dunia hiburan malam. Momen ini menjadi viral setelah foto dan video kehadirannya tersebar luas di media sosial. Banyak yang terkejut karena DJ Panda diketahui bukan seorang Muslim dan sering terlihat mengenakan kalung salib. Meski demikian, Gus Iqdam menyambutnya dengan hangat serta menegaskan bahwa pengajiannya terbuka bagi siapa saja. Sikap ini menuai pujian karena menunjukkan toleransi yang tinggi. Kehadiran DJ Panda di tengah acara religius menjadi topik hangat yang memperlihatkan bahwa batasan perbedaan latar belakang tidak selalu menjadi penghalang untuk berbagi ruang dan mencari ketenangan batin.

Alasan Kehadiran DJ Panda di Pengajian Gus Iqdam

Kedatangan DJ Panda di pengajian Gus Iqdam bukanlah tanpa alasan. Pria kelahiran Surabaya tersebut mengungkap bahwa ia sedang menghadapi masalah pribadi yang cukup berat, termasuk polemik dengan mantan kekasihnya, Erika Carlina. Situasi tersebut membuatnya mencari tempat untuk menenangkan pikiran dan hatinya. Salah satu kerabat yang ia panggil Pakde, yang sering mengikuti majelis Gus Iqdam, mengajaknya untuk hadir. Kesempatan ini dimanfaatkan DJ Panda untuk sejenak keluar dari hiruk pikuk dunia hiburan dan persoalan pribadi. Ia memandang pengajian tersebut sebagai kesempatan untuk mendapatkan suasana baru yang menenangkan. Meski bukan seorang Muslim, ia merasa disambut dengan baik oleh semua orang yang hadir. Sikap inklusif ini menunjukkan bahwa pengajian tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga wadah untuk merangkul siapa saja yang ingin mencari ketenangan.

“Baca juga: Kaget Lihat Tagihan! PBB Cirebon Naik Gila-gilaan Sampai 1.000 Persen”

Latar Belakang dan Perjalanan Karier DJ Panda

Giovanni Surya Saputra atau DJ Panda lahir pada 6 Mei 1998 di Surabaya, Jawa Timur. Ia adalah anak sulung dari tiga bersaudara dan memiliki ibu yang berasal dari Kediri. Kariernya di dunia musik dimulai sejak usia 12 tahun ketika ia mulai menekuni profesi DJ. Berbekal bakat dan dedikasi, ia membangun nama besar di industri musik elektronik. Namanya kini dikenal luas di berbagai daerah. Meskipun pekerjaannya lekat dengan dunia malam, DJ Panda membuat pengakuan mengejutkan. Ia sudah berhenti mengonsumsi minuman beralkohol sejak usia 21 atau 22 tahun. Keputusan ini mendapat apresiasi dari Gus Iqdam sebagai langkah positif. Dalam kunjungannya ke Kediri, ia mendekatkan diri pada keluarga. Ia juga menenangkan pikiran dari sorotan publik yang tengah mengarah padanya.

Interaksi Hangat dengan Gus Iqdam dan Jemaah

Momen keakraban antara DJ Panda dan Gus Iqdam menjadi salah satu sorotan menarik. Selama pengajian, Gus Iqdam sempat bercanda mengenai gaya hidup DJ Panda, menyebut bahwa meskipun ia tidak minum alkohol, ia masih memiliki ketertarikan pada wanita. Candaan ini disambut tawa ringan dari jemaah yang hadir dan membuat suasana pengajian terasa santai. DJ Panda kemudian memberikan penjelasan bahwa ia memang tidak menyukai alkohol sejak usia muda dan memilih untuk menjauh dari kebiasaan tersebut. Kehadiran seorang figur publik di tengah majelis yang mayoritas jemaahnya tidak mengenal dunia hiburan malam menjadi fenomena unik. Respons ramah dari jemaah menunjukkan bahwa keterbukaan hati dapat menjembatani perbedaan latar belakang yang sangat kontras.

“Simak juga: Era Baru Fashion! Style Leap Hadirkan Styling Mewah Cuma dari Jarak Jauh”

Sambutan Hangat dan Pesan Toleransi

Kehadiran DJ Panda di pengajian Gus Iqdam mendapatkan sambutan meriah dari para jemaah. Beberapa bahkan tampak antusias hingga mencubitnya sebagai bentuk keakraban. Reaksi hangat ini menunjukkan bahwa sosok DJ Panda sudah cukup dikenal dan memiliki daya tarik tersendiri. Netizen yang melihat momen tersebut melalui media sosial banyak memberikan komentar positif, memuji sikap terbuka Gus Iqdam yang menerima siapa pun di majelisnya. Ia juga menegaskan bahwa keterbukaan ini bukan berarti mendukung profesi DJ secara langsung, tetapi menghargai profesionalisme dalam bekerja. Dengan tidak menghakimi masa lalu seseorang, Gus Iqdam memberikan contoh nyata toleransi dan penerimaan yang dapat menginspirasi banyak orang. Momen ini membuktikan bahwa pesan perdamaian dan keterbukaan dapat hadir di ruang mana pun, bahkan di tengah perbedaan yang jelas terlihat.