Portal Hiburan – Jokowi menyambut kunjungan pendiri Pondok Pesantren Al Mumin Ngruki Abu Bakar Baasyir di kediamannya di Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Solo Jawa Tengah pada Senin 29 September. Kehadiran Baasyir yang dikenal sebagai tokoh ulama senior membuat suasana siang itu menjadi perhatian publik. Jokowi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang dan peci hitam nusantara terlihat menunggu di depan rumah untuk menyambut kedatangan tamu terhormat tersebut. Begitu Baasyir tiba Jokowi langsung menyalami dan mencium tangan sang ulama sebelum menuntunnya masuk ke dalam rumah. Momen penuh keakraban ini sontak menjadi sorotan karena memperlihatkan sikap hormat seorang presiden kepada seorang tokoh agama. Warga sekitar dan awak media yang hadir merekam detik detik pertemuan tersebut yang kemudian ramai diperbincangkan di berbagai media sosial dan pemberitaan nasional.
Kehadiran Abu Bakar Baasyir Disambut Hangat oleh Jokowi

Abu Bakar Baasyir tiba di kediaman Jokowi sekitar pukul 12.35 WIB mengenakan gamis dan kopiah rajut serba putih. Kedatangan ulama berusia 87 tahun ini hanya didampingi seorang sopir tanpa iring iringan besar. Jokowi langsung menyapa Baasyir dengan ucapan selamat datang sambil menundukkan badan sebagai bentuk penghormatan. Dalam sambutan hangatnya Jokowi mengucapkan salam dan mempersilakan Baasyir masuk ke rumah. Momen ini menjadi perhatian khusus karena menunjukkan sikap terbuka dan penuh rasa hormat dari seorang kepala negara kepada tamu yang memiliki latar belakang sejarah panjang di Indonesia. Warga sekitar kediaman turut menyaksikan bagaimana Jokowi dengan ramah menuntun Baasyir ke dalam rumah sambil berbincang ringan. Suasana yang tercipta terasa penuh keteduhan dan mengundang rasa kagum dari banyak pihak yang melihat pertemuan bersejarah ini.
“Baca juga: Selena Gomez Akhirnya Temukan Cinta Sejati, Benny Blanco Jadi Suami Sah”
Pertemuan Kedua yang Akhirnya Terlaksana
Sebelum pertemuan tersebut sebenarnya Abu Bakar Baasyir sudah sempat mendatangi kediaman Jokowi pada pukul 11.00 WIB di hari yang sama. Saat itu Jokowi belum berada di rumah sehingga Baasyir hanya sempat menunggu beberapa saat sebelum memutuskan untuk kembali. Kehadiran awal ini menunjukkan kesungguhan Baasyir untuk bersilaturahmi secara langsung dengan presiden. Setelah mendapatkan informasi bahwa Jokowi akan segera tiba Baasyir dipersilakan datang kembali pada siang harinya. Kesabaran dan keinginan kuat untuk bertemu secara langsung membuat momen pertemuan kedua ini semakin bermakna. Jokowi yang akhirnya bisa hadir di kediamannya menyambut dengan penuh keramahan dan senyum hangat. Pertemuan yang sempat tertunda menjadi bukti bahwa komunikasi antara pemimpin negara dan tokoh agama tetap terjaga dengan baik meskipun harus menunggu waktu yang tepat.
Reaksi Publik yang Ramai di Media Sosial
Momen Jokowi menunduk dan mencium tangan Abu Bakar Baasyir segera menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial. Banyak warganet yang memberikan komentar kagum terhadap sikap rendah hati seorang presiden yang tidak ragu menunjukkan rasa hormat kepada tokoh agama senior. Sebagian besar masyarakat menilai tindakan Jokowi sebagai wujud penghargaan kepada sosok yang lebih tua dan dihormati dalam tradisi bangsa. Tidak sedikit pula yang mengaitkan momen ini dengan nilai nilai budaya Jawa yang menjunjung tinggi etika dalam menyambut tamu. Rekaman video dan foto pertemuan tersebut tersebar luas dan menjadi viral di berbagai platform digital. Beragam tanggapan pun muncul mulai dari apresiasi hingga rasa penasaran mengenai isi pembicaraan di balik pintu rumah presiden. Perhatian publik semakin besar karena pertemuan ini jarang terjadi di hadapan media.
Makna Silaturahmi dalam Pertemuan Bersejarah
Pertemuan antara Jokowi dan Abu Bakar Baasyir memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar pertemuan biasa. Silaturahmi ini menjadi simbol pentingnya menjaga komunikasi antara pemimpin negara dan tokoh agama demi keharmonisan masyarakat. Sikap Jokowi yang menunduk dan sungkem menunjukkan betapa nilai adat dan budaya masih dijunjung tinggi meski berada di tingkat kepemimpinan tertinggi. Kehadiran Baasyir yang datang tanpa banyak pendamping menambah kesan kesederhanaan dalam momen penuh kehangatan tersebut. Pertemuan ini juga diharapkan dapat memberikan pesan positif bagi masyarakat luas tentang pentingnya menghargai perbedaan dan menjalin dialog yang damai. Dengan cara yang santai namun penuh makna Jokowi berhasil menampilkan teladan kepemimpinan yang merangkul semua golongan. Momen tersebut akan dikenang sebagai salah satu contoh hubungan harmonis antara negara dan pemuka agama.